Minggu, 20 Februari 2011

ketika mata teralihkan


Cemooh itu kejujuran yang di salahartikan dan pujian hanyalah hujatan yang di perindah. .
 -  Cynthia  -

                Ketika mereka mempertanyakan aku diriku dan duniaku yang mereka dapat hanyalah sampul usang berlubang.  Mereka takkan dapatkan apa pun.  Semua bergerak seirama masa yang tak pernah berhenti mainkan nada nada di telinga. Aku hanya berpendar dan terus menerus redup hidup di padang liar dunia ini.  Takkan terhenti di sini. Hanya tuhan yang punya hak hentikkanku! Dan kamu bukan tuhanku. .
                Cinta. Jangan tanyakan hal absurd  itu padaku. Itu hanya omong kosong yang menyenangkan.  Letup harap yang memabukkan.  Luka menganga yang menghangatkan.  Aku tak ingin menyebut namanya. Ia telah curi serpihan hati yang coba ku susun dengan guratan luka di tanganku,penuh perih,keji dan sangat  tidak rasional. Itulah cinta di sudutku. .
                Sedih hanyalah awal. Kehilangan adalah satu momen yang harus diejawantah. Aku tak pernah utuh. Hanya senyum letih coba ku usahakan . Senyum palsu yang membutakan. Betapa menyedihkan hari  harus kehilangan personal mempesona dulu kala. Kini ku berkawan dengan apa yang kau benci. Kini ku terlena dengan apa yang terbuang. Aku tak meruntukinya aku tak menghujatnya aku hanya ingin menyadarkanmu dari mimpi munafik yang kau coba bangun perlahan. Bangunlah. . Aku tak ingin kau terpelanting kesakitan aku ingin  kau menyadari kelamnya sebelum terlambat dan kau tak tengelam bersama manisnya pesona fana.
                Hidup ini indah dari kejauhan, ketika kau menghapus apa yang menganjal.  Ketika kau membutakan mata dengan apa yang tak ingin kau lihat. Ketika kau menulikan telinga tentang apa yang tak ingin kau dengar. Begitu indah sekaligus pahit memuakan.
                Takdir.  Aku tak ingin memilih takdir , aku hanya tak  ingin di permainkannya. Aku hanya ingin mendengar semua nada. Aku hanya ingin mengecup semua perih sementara. Aku hanya ingin mengelilingi semua  arah. Aku hanya ingin menyelam di benak mereka. Aku hanya ingin menertawakan dunia bersamamu. Mu yang tak dapat ku temukan. Belum saat ini. Ini hanya penundaan. Seperti perang yang belum  usai. Hanya tertunda. Seperti fajar yang mengintip pura – pura. Hanya. .

211210 – 18.56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar