Namaku
cynthia, tapi orang – orang biasanya memanggilku dengan sebutan “cen”. Mungkin
nama asliku terlalu unyu untuk gadis begidasan asli sidoarjo mlipir ini hehehe.
Temen – temen banyak yang mlesetin nama tenarku ini jadi macem – macem : mulai dari
centong, centelan sampe cendol tak aminin semua sama senyam – senyum. Wes
rapopo rek! pokoknya koncoku hepi aku tak melu selpi #eh
Perkenalan
kali pertama sama band suangar ini aslinya gak sengaja, Papa yang memang
dulunya seniman (Papa dulu vokalis band ngetop di kampusnya) akan selalu mengabulkan
permintaan anak - anaknya kalau seputar dunia musik mulai dari rutin membelikan
kami kaset band favorit masing – masing sampai semua pernak - perniknya. Jaman
masih SD dulu aku ngfans mas – mas Sheila On 7 dan papa bela – belain kirimin
kado ulang tahun untukku album pertamanya Sheila on 7 dari Malaysia hlo! Papa
memang paling segitunya kalo buat anak gadisnya yang lagi pencarian jati diri
dan berhubungan langsung dengan dunia favoritnya : Musik. Rasanya sueneng
banget kalau tiap weekend diajak jalan – jalan ke TP, tujuan pertama kami jelas
dan pasti, Disctara! Entah berapa banyak kaset yang papa belikan untukku, dan rata
– rata semua artis dalam negeri. Papa mengajarkan kami untuk selalu menghargai
karya anak bangsa dengan cara yang paling simple : beli kaset originalnya dan
nikmati karya dengan bahagia!
Berkat
tangan dingin beliau aku tumbuh menjadi gadis dengan pribadi yang tidak biasa
terutama selera musik favorit kami. Masih terpatri jelas dibenakku, saat itu
aku tengah duduk di bangku sekolah menengah pertama kelas dua, kawan – kawan
karibku saat itu tengah menggandrungi musik hip – hop mulai dari single “bunga”
milik fade to black sampai soundtracknya fast and furious namun aku tetap tidak
bergeming pada kecintaanku akan musik rock. Ledekan dan guyonan yang
menyindirku pun tak aku gubris, dalam hati aku berujar “ buat apa ngikutin yang
lagi trend kalo nantinya bakal keseret kesana – kemari tanpa ngerti
substansinya? ” namanya juga masa muda, saat itu aku sedang bersemangat –
semangatnya kenalan dengan banyak genre dan banyak band keren. Mulai dari
Superman Is Dead sampai band indie asli suroboyo sekelas devadata dan
blingsatan pun seringkali menghampiri telingaku. Tak jarang kawan – kawan cuma
bisa geleng – geleng dan sudah hapal ga
bakalan bisa tukeran lagu teranyar yang lagi hits, maklum jalan kami memang
sudah berbeda.
Siang
itu cukup terik, kami pulang sekolah lebih cepat dari biasanya dan ternyata
kakak perempuanku juga mengalami hal yang sama, saat sesampainya dirumah
mendadak papa ngajak jalan – jalan, mumpung pada pulang pagi ujar papa saat
itu. Bergegaslah kami menuju delta plasa untuk sekedar window shopping bersama –
sama. Saat kami menyatroni disctara, saat itu kakak sedang mencari album kedua
Superman is Dead yang berjudul The Hangover Decade untuk melengkapi koleksi
kami akhirnya manyun karena stok saat itu sedang kosong, saat papa menawarkan kami
untuk membelikan kaset kakak akhirnya mengambil album itu begitu saja.
Saat
pertama kali aku membaca nama band yang tercetak dalam font unyu bertuliskan “
Endank Soekamti “ dan gambar kartun personilnya yang ganteng – ganteng tapi
bikin perasaan jadi geli, ini band kok ndangdut abis gini namanya, tapi keren
juga yah! Ga pasaran! Uwedan tenan! Bisikku dalem hati.
“sssstttttt! Inihlo
wujud kasetnya. Iya iya gue tua. hahaha”
Saat
membolak balik kaset berbackground warna kuning tersebut dan membaca sekilas
tracklistnya akhirnya aku nodong penjelasan kakak.
“kak,
ini band opo tho? Kok lucu gini namanya? Keren tapi E~ “
“jare
temenku apik dhek, lagune lucu – lucu, aku yo penasaran dhek, makan e tak beli
mumpung papa yang mbayari hehehehe” tukas kakak sembari senyam – senyum anak
kuda
Sesampainya
dirumah kami pun segera membuka segel dan “menelanjangi” kaset tersebut. Jaman dulu
belum ngtrend CD ataupun download via iTunes, kami hanya berbekal radio tape
masing – masing dan kebetulan radio tape milikku lah yang paling yahud suaranya
kala itu, segera saja kami letakkan dalam tempat pemutarnya dan lalu menekan
tombol play sembari memelototi lirik lagu yang tercantum bak pembacaan
pancasila waktu upacara : dijeber dan diangkat lalu dibaca bareng – bareng sambil
ngikutin nada lagunya.
“ font
liriknya berasa kaya baca krepekan, lucu!”
Setelah
hepi membolak balik dan ngplay kasetnya ping bolak balik akhirnya aku dan kak
tere berdiskusi seru, favorit kak tere yang asu tenanan sedangkan favoritku
lagu kura – kura namun kita sepakat lagu manis paling puitis yang bikin kita
mimbik mimbik nangis ada di track uuuuuu.
Rasanya
kenyang banget abis ndengerin kasetnya endsoe sesorean itu, bukan karen mas
eriks pokalisnya yang tambun minta dicubit itu pipinya mirip bakpau, bukan. Cuma
rasanya baru kali ini nemu band yang sepaket komplit dari lagu – lagu cinta ala
kadarnya dan “real” banget liriknya, pas ga muluk – muluk tapi juga ga melulu
membahasa isu cinta – cintaan melulu dan selalu menyelipkan satu lagu berbahasa
jawa dengan lirik yang super kocak. Sukaaaaa banget!
Beranjak
gede, aku mulai kenalan dengan band – band dari luar negeri, saking mabuknya
sama band bule itu aku mulai mlipir dari tracklist musik indonesia yang saat itu
lagi heboh – hebohnya musik melayu. Sumpah aku muak sama acara keplok – keplok hore
yang nampilin band - band anyaran tapi malah pada asyik lipsync-an. MALU –
MALUIN! Waktu SMA aku vakum dari berita terbaru artis dalem negri, entah karena
malas atau ogah – ogahan aku cuma ngikutin perkembangan terkininya superman is
dead, aku mulai lupa sama band keren ini. maap mas erik, mas dory, mas ari saya
khilaf~ *nangis dipojokan*
Tambah
tua makin bosen sama lagu – lagu bule yang liriknya isinya ngenes melulu. Wayahe
muvon dari emo – emoan sepertinya. Di tengah kejenuhan itulah aku kenalan kalih
duo kamtis unyu jaya, sebut saja namanya mas kembar. Dua ekor bocah kakak kelas
jaman SMP sohibnya mantan ini mendadak terdampar dikehidupanku dan mengenalkan
endsoe versi yang paling anyar. Wah mendadak jiwa kamtis yang dulu pernah terkubur
membuncah lagi dengan semangat! Tak jarang kami karaokean via telpon nyanyi
berjama’ah jejeran lagu – lagunya di albumnya angka 8 dengan gembira.
Berkat
mas kembar juga lah akhirnya aku kenal sama mas mbah, sohib kecilnya yang juga
kamtis family. Berkat informasi dari mas mbah juga aku tau kalo mas endank
bakalan ngegigs di surabaya tepatnya di acaranya soundrenaline. Saat itu aku
beruntung, karena kakak dan mas ipar dapat tiket gratisan dari kawannya. Kami pun
berangkat bertiga walaupun saat itu kakakku tenggah hamil muda. Namun sayangnya
sesampainya di lokasi, terdengar dikejauhan lagu – lagu endank soekamti tengah
berkumandang dan aku masih terdampar di parkiran, ingin rasanya segera lari dan
nonton mas endank “Live Concert” dari dekat tapi apa ada aku ga tega ninggalin
kakak sendirian sedangkan suaminya belum ketemu. Nyesel rasanya kenapa band
dengan lini masa lumayan mbludak sekelas endank soekamti justru di taruh di
jadwal sore yang notabene pengunjungnya masih sepi, gemes sumpah! Hhhhhhhhh~
dan aku cuma bisa gigit jari pas dikasih pamer foto – foto jepretan jarak
dekatnya mas aga kala meliput aksi endank soekamti sore itu
“ aku
ravovo,mas. Tenane ravovo *HIKS* ”
Harapan
ngamtisku belum juga surut, dan Allhamdulillah beberapa bulan kemudian ada adek
– adek SMA di Malang, kota perantauan dimana aku tengah berkuliah, yang
nyelenggarain pensi dengan gueststar dan tak lain dan tak bukan jreng!jreng!jreng! ENDANK SOEKAMTI! HOREEEEEEEE~ karena saat itu
mas kembar tengah bekerja di tanggerang dan tak dapat menemaniku nonton mas
endank yang tengah ngonser, jadilah aku ngajak mas mbah dan dia menyanggupinya!
“ Aaaaaaaak~
akhirnya aku ga kamtis cupu lagi! ”
Sore
itu, dia datang menjemputku dikosan dan langsung melaju ke Dome UMM dimana
pensi diadakan, jujur aja aku ngerasa “aneh”, mahasiswa semester tua kok ya mau
– maunya nonton pensinya anak ABG, tapi dalem hati aku teriak, “BODO AMAT, yang
penting NGAMTIS dulu coy!!!” setelah puas teriak – teriak jejingkrakan
dan ikutan sing along dibeberapa lagu yang aku hapal (tapi kebanyakan yang
hapal diluar kepala lagu – lagu di album angka 8, maklum memorinya karatan uda
pada lupa liriknya mana ga belajar dulu sebelum nonton hehehehe)
“makasi eaaaa qaqaaaaaa”
Setelah
akhirnya dipertemukan idola di atas panggung untuk pertama kalinya, akhirnya
saya ketagihan. Tak lama berselang sebuah fakultas di UM mengadakan acara ulang
tahun fakultasnya yang dibintangi lagi – lagi sama mas endank. Setelah bernegosiasi
dengan mas mbah, yang lagi – lagi jadi partner ngonser, berangkatlah kami malam
minggu itu ke samantha krida. Kali ini persiapanku lebih matang, aku sudah
hapal lirik – lirik lagu andalan dan stamina buat moshing moshing unyu malam
itu. Menyanggupi tantangan mas aga di waktu lalu, kali ini aku merapat dengan
menggunakan “si item” wedges 10cm kesayanganku, sapa bilang pake hak tinggi ga
bisa joget? Hahahaha
"sudah mesra blom? #tsaaaah~"
Suasana
kali itu lebih ramai dari pensi sebelumnya. Ku lihat banyak spanduk terpasang
di sisi stadion, kamtis dari berbagai penjuru berdatangan hanya untuk
menyanyikan lagu “ long live my family” sungguh aku terharu, kami tak begitu
mengenal satu sama lain namun mendadak jadi satu kesatuan kompak yang saling
menyayangi dan digawangi idola kami yang tak hanya mampu bermusik kreatif namun
juga menularkan semangat dan inspirasi kepada kami semua. Tak ada batasan,
mendadak kami melebur menjadi satu kesatuan dan merayakan semangat kebersamaan.
Saat itulah aku menasbihkan diriku dengan bangga menjadi kamtis. Bangga rasanya
menjadi satu dari sebagian kecil lini masa yang saling menginspirasi satu sama
lain.
Idola
kami hanyalah manusia biasa, manusia biasa yang juga doyan makan krupuk, manusia
biasa yang juga bisa kangen sama anak istrinya dirumah, tapi yang tak biasa itu
semangatnya! Saling percaya dengan potensi yang mereka miliki dan merubahnya
menjadi karya yang mumpuni, mereka bekerja sama dan kini dengan bangga mampu
berdikari dibawah label musik milik mereka, ya, MILIK MEREKA
SENDIRI. Ketika
band lain sedang sibuk mengikuti pasar dan menuruti permintaan label, mereka
mendobrak kebiasaan dan sukses memetakan cita – cita mereka sendiri!!!
Saya kamtis
dan saya bangga mencintai karya anak bangsa!!!
LONG LIVE MY FAMILY
“ Apa kabar mu Teman-temanku
Ku tahu kamu setia menunggu
Walaupun aku selalu sangsimu
Kini ku datang hanyalah untukmu
Aku ada di sini menghiburmu
Aku ada di sini menghiburmu
Sekali lagi seperti dulu
Senang ataupun susah
Selalu ceria
Long Live My Family
Ku ingat semua tingkah gilamu
Ku ingat semua tingkah gilamu
Ku ingat juga wajahmu yang lucu
Kita semua seperti saudara
Tumbuh bersama sampai kita tua
Apa kabarmu teman-temanku
Apa kabarmu teman-temanku
Lama tersa tidak bertemu
Mungkin dirimu telah banyak berubah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar