Senin, 31 Januari 2011

ketika mata kami terpaut termangu

seuntai kata indah yang tak terurai. senyum simpul yang mengisi hatiku seolah berujar apa yang dunia tak dapat tuturkan dengan baik. mata yang tak melihat dan bibir yang tak berdusta,jadi penanda betapa kamu memanipulasi hati,diri,dan benakku. kamu yang bahkan tak menuturkan sebait kata rayuan. tidak. aku mengagumimu jauh lebih dari itu. kesederhanaan yang memikat seolah menghapus semua kekuranganmu perlahan mengikis apa yang orang dustakan mengenaimu. aku tak mengenalimu. dan aku dengan sukarela ingin terperosok lebih jauh. yah aku tahu apa yang edang aku bicarakan. aku kuasai apa yang aku pikirkan dan sejenak aku kehilangan itu semua berkat laku indahmu yang gemulai. kamu yang dulu tak pernah melintas alam bawah sadarku kini dengan kesadaran penuh merajai apa yang aku sebut hati. apa yang aku sebut kalbu. rima rima itu terpaut jelas pada sorot mata yang tak mengelabui,betapa aku ingin mengerti apa yang rima ingin sampaikan padaku,apa yang kau inginkan,apa yang kau mau. ketika ini menjadi begitu menyakitkan aku menikmatinya, ketika rasa ketidaktahuan mengerogoti aku mulai menyapanya. . seketika kau menikamku kuat.saat itulah ku sadari aku mencintaimu.benar benar rasa cinta yang entah tumbuh dari mana.yang entah bagaimana sudah meluluhlantakan baris pertahananku. wahai mahluk tuhan yang tak tereja,lepaskan aku dari derita tak bertepi ini. cintai aku sebagaimana tuhan mencintaimu,mencintaiku .

01.02.11 -  2:47