Selamat malam, paa~
Mungkin sudah terlalu larut untukku bercerita, tapi aku tak
tahan untuk bungkam dan berdiam dalam sepinya malam ini, paa. Cyn tahu tak
ingin mengugat keputusan tuhan. Ini hanya sepenggal mimpi tentang “andai” yang
kadang menyelinap usil dibenakku begitu saja. Tapi tak apa, aku sudah berkawan
dengan kata tersebut dan mencoba sedemikian rupa agar tetap menyetujui pada
akhirnya apa yang tuhan putuskan adalah yang terbaik untukmu, paa.
Perlu papa tahu, kini cyn sudah beranjak dewasa. Cyn calon
sarjana yang dengan susah payah menggapai gelar yang bahkan aku tahu papa pasti
protes bila mengetahuinya. Cyn calon sarjana pertanian paa, bahkan cyn juga
tidak tahu kenapa cyn bisa kuliah di fakultas ini. Ketika ada kesempatan dan
sekiranya tidak membuat mama pusing dengan biaya per semesternya yang tak
sampai satu juta rupiah, cyn sambar saja. Siapa tahu memang tuhan gariskan cyn
jadi sarjana pertanian walaupun jauh dari minat yang cyn dambakan. Akhir akhir
ini cyn juga bertanya tanya, kenapa menyelesaikan skripsi ini jadi begitu susah
dan ga selesai selesai, padahal teman cyn bisa dengan mudahnya mengerjakannya
tanpa kesusahan walaupun menelan biaya penelitian yang bikin geleng geleng
kepala. Saat cyn tanyakan dengan penasaran ternyata jawabannya bikin cyn merana
paa, mereka dapat support kebanyakan dari ayah mereka baik lewat pesan singkat
maupun bercanda lewat telepon. Kini papa tau kan kenapa cyn malah asyik
berandai – andai? Iya, cyn kangen papa.
Sekarang tahun 2014 paa, kakak sudah menikah tahun kemarin
dibulan desember dan kini tengah mengandung cucu pertamanya papa, doakan
persalinannya lancar dan cucunya papa gemas gemas unyu ya paa. Dhek fifi sedang
asyik menikmati masa SMA-nya yang kadang cyn takutkan terlewatkan begitu saja
tanpa kesan apa apa, dia memang polos paa, ga nakal sepertiku, tapi paling
tidak dia punya sahabat yang baik padanya paa, tidak seperti cyn saat ini. Papa
jangan kwatirkan dhek krishna, dia sekarang sedang berjuang di tahun pertamanya
untuk jadi ustad lulusan gontor kebanggaan di keluarga kita, paa. Memang tidak
mudah dan menguras tabungannya mama, tapi cyn rela uang sakunya pas pasan asal
adek cisna tidak kekurangan di tengah medan perjuangannya paa. Tak terasa ini
tahun ketujuh setelah kepergianmu paa. Asal papa baik baik saja disana dan
senantiasa menunggu kami pulang, cyn akan mengusahakan yang terbaik untuk semua
paa.
Cyn kadang bertanya – tanya, kira – kira jika papa masih
disini, keluarga kita akan seperti apa. Mungkin kakak akan bekerja di luar jawa
sepertimu, bahkan mungkin satu kota dengan perusahaan tempat papa bekerja dulu,
sesuai minatnya dan sesuai gaji idaman yang berdigit dua dinilai awalnya.
Mungkin dhek fifi akan bersekolah di SMA favorit di Surabaya dan memiliki semua
gadget canggih yang ia idamkan serta dengan pedenya bergaya ala remaja jaman
sekarang, dhek krishna tentu akan senang apabila papa menjengguknya di pondok setiap
cuti 2 minggu dan memberi tahunya bahwa drum set serta perlengkapan band dan
sepeda motor balapnya baik baik saja di rumah, karena ada papa yang selalu
merawatnya, mama tentu tidak perlu pusing memikirkan biaya kami, asyik dengan
bisnisnya yang mungkin kini berlevel diamond serta mendapat bonus berlibur
keluar negri dengan papa bulan depan dan
akan tetap memasak semua makanan favoritmu, paa. Tapi tentu paragraf ini hanya
impian cyn semata, paa. Tak mengapa asal papa tidak sedih melihat kami diatas
sana. Ketahuilah, memang ini ujian untuk kami karena tuhan teramat sayang kepada
kami, paa.
Kadang cyn membayangkan akan sangat senang sekali membaca
mentionmu di twitter yang memarahiku agar rajin belajar dan tak lupa iming
iming pergi liburan jika aku bisa menyelesaikan studiku dengan IPK yang
berkilauan, atau sekedar membaca nasihatmu yang bijak sekaligus gaul (karena
pake bahasa inggris dan logat gaul ala rapper amrik) di dinding facebookku.
Kadang juga papa mengomentari postingan foto di instagramku yang isinya jajan
dan kopi melulu dan saling review akun path masing – masing hanya untuk melepas
rindu ataupun mengecek kegiatan sehari hariku, serta memuji dokumentasi dari
karya seni buatanku yang ku unggah di akun tumblr-ku paa, seperti dulu saat
papa memuji jadwal pelajaran hasil buatanku. Tentu dengan gadget canggihmu dari
sebrang pulau, yang cyn tahu dengan baik bahkan dulu saat telpon genggam masih
langka, papa sudah asyik mencari sinyal untuk sekedar browsing, mengirim email atau
googling foto foto lucu. kalau boleh cyn menebak mungkin gadget papa saat ini
buatan amerika dengan logo buah yang sudah digigit yang sedang “In” itu, dan
mungkin milikku kini berlayar lebar dan buatan korea. Kita sama sama pecandu
teknologi dan senang berbagi informasi tentangnya, seperti dulu kala paa. Cyn
masi ingat betapa cyn risau tentang memori internal hape baru milikku yang merk
dan modelnya sama persis denganmu sedangkan teman teman cyn masih asyik
bermesra mesraan lewat wartel. Saat itu
cyn bangga punya papa yang “canggih” dan “melek teknologi” , bahkan papa sempat
minta diajarin membuat akun di frienster kala itu. Tapi sayangnya adek fifi dan
dhek krishna tidak kebagian rasanya berbagi denganmu paa. Sebaik mungkin cyn
dengan setia memantau lalu lintas dunia maya mereka, paa. Sekedar berjaga –
jaga agar mereka tidak kesepian sepertiku saat ini.
Papa tentu ingat betul tentang rekor jumlah mantan milikku.
Bukan cyn dengan semena mena suka mempermainkan hati anak orang, paa. . bukan
karena itu. Sesungguhnya tanpa cyn sadari, cyn selalu mencari kriteria lelaki
idaman yang sepertimu, paa. Paling tidak ia jangkung, bisa main gitar, suka
jalan – jalan dan berpetualang serta suka tertawa dan hangat sepertimu, tak
lupa juga, ia takkan membiarkanku makan soto poya sendirian, sama sepertimu
yang saat itu rela mokel demi menemaniku. Tapi laki – laki jaman sekarang aneh,
paa. Mereka baik kalau ada maunya aja, tak jarang manis hanya saat tahap tahap pendekatan
saja. Tentu aku ingin memiliki pendamping hidup dan calon imam yang sepertimu
paa, yang selalu memuji mama tampak cantik dan memakan masakan buatan mama
dengan lahap tanpa banyak cincong walaupun usia pernikahan kalian tak lagi
dapat dihitung jari. Semoga cyn seberuntung mama bisa memiliki pendamping hidup
sepertimu, paa. Semoga.
Genre musik cyn kini berubah paa. Kini cyn tak hanya
mengidolakan boyband yang dulu saat SD papa belikan kaset terbarunya. Bukan
juga fans garis keras yang mengidolakan band besutan anak negeri yang itu itu
saja. Tentu saja papa tetap idola abadi di hati cyn yang dengan bangga akan
bercerita kepada siapapun yang mau mendengarkanku bahwa bandnya papa dulu,
Grassrock, juara 1 diajang bergengsi tingkat nasioanal sedangkan slank waktu
itu cuma juara 3. Cyn berharap mewarisi kharisma papa di atas panggung,
walaupun suara cyn cenderung biasa biasa saja, masa bodoh deh! Toh, cyn sudah
punya idola tetap, dan tak lekang
dimakan waktu, PAPA tentunya! J
Papa mungkin sekarang akan bersedih hati bila tahu parpol
kesayangannya kini carut marut karena anak buah pak esbeye yang tak tahan
digoda harta hasil korupsi dan konspirasi.
Cyn tentu juga sedih karena seandainya tak carut marut mungkin sekarang
calon presiden yang diusung parpol tersebut bakal mengurai runyamnya negeri
ini. Untung papa tidak tahu, jadi sekarang cyn golput pun tak jadi masalah.
Hehehe~
Terimakasih paa sudah sempat memberi warna warni dihidupku. Walau cyn tak banyak mengucapnya lewat lisan dan cenderung tertutup serta
pendiam, perlu papa tahu bahwa dilubuk hati cyn yang terdalam, cyn takkan
pernah mengeser kedudukan papa atau mengantikannya, karena papa satu satunya
lelaki pertama yang mengisi cinta kasih dihatiku, paa. Oyasumi nasai, Papa!
Love you so~
[Malang, 12 juni,
menjelang tengah malam, duduk manis di kosan. ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar